Bismillahirrahmanirrahim
Perkenalkan.
Saya Suci Wulandari, kelahiran Tangerang, 31 Oktober 1998. Seorang mahasiswi biasa, kakak dari dua orang adik laki-laki yang berusia
12 tahun dan 6 tahun. Anak dari sepasang laki-laki dan perempuan yang luar
biasa kasih sayangnya, luar biasa usahanya dalam mendidik saya.
Ayah saya berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Guru, dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Saya saat ini berkuliah di
Universitas Negeri Jakarta. Saya tinggal di rumah kos. Keseharian saya kuliah,
kumpul bersama teman-teman, dan mengajar di bimbel serta privat untuk menunjang
kebutuhan hidup saya.
2012. Pada awal masa sekolah SMA, di sekolah saya (SMAN 24
Kabupaten Tangerang) selalu diadakan demo atau pertunjukkan tiap-tiap
ekstrakulikuler (ekskul). Entah mengapa kemudian saya tertarik untuk mengikuti
ekskul Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dan Rohani Islam (Rohis) dan mundur dari
OSIS. Saya merasa bergabung dan memfokuskan diri dengan KIR adalah bagian dari
kecintaan saya terhadap IPA, dan bergabung dengan Rohis adalah demi pemenuhan
kebutuhan ruhani saya. Oleh sebab saya tetap ingin mempertahankan akademik
saya, maka saya tinggalkan OSIS. Menurut saya, bergabung di sedikit organisasi
namun untuk melakukan banyak hal adalah jauh lebih baik dibandingkan bergabung
dengan banyak organisasi namun tidak melakukan apa-apa.
Selama bergabung dengan KIR (2012-2015), saya dan
teman-teman berusaha untuk melakukan banyak hal yang sederhana namun bermakna. Dalam
lingkup sekolah, kami mengadakan “Nonton Bareng” alam semesta yang dipandu dan
diisi oleh guru-guru kami dengan mengajak seluruh siswa SMA. Hal lain adalah
bereksperimen mulai dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, kemudian
kami cari tahu penjelasannya, mendiskusikannya secara ilmiah, lalu membaginya
dengan teman-teman lain. Jika eksperimen ini menghasilkan produk (seperti sabun
colek, es krim) maka produk ini kami bagikan
ke penduduk-penduduk di sekitar sekolah. Hal lain yang saya dan teman-teman
lakukan adalah menggagas dan menjalankan aksi “Green School” atau penghijauan
sekolah (tahun 2013) mengingat ada banyak lahan di belakang kelas-kelas di
sekolah kami yang tidak dimanfaatkan. Setelah bergerak di lingkup sekolah, kami
mencoba tampil di luar sekolah dengan mengikuti perlombaan-perlombaan ilmiah
seperti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), Olimpiade Sains Nasional
(OSN), dll. hingga berhasil meraih juara II dan III pada lomba Karya Tulis
Ilmiah (KTI) dalam rangka Festival Hari Air Dunia oleh Universitas Indonesia
dan Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2014. Di awal tahun 2014 sampai dengan awal
tahun 2015 pula saya diamanahkan menjadi ketua KIR.
Lain KIR, lain pula Rohis. Jika KIR lebih membekali
pengetahuan ilmiah dan pola pikir saya, maka Rohislah yang menjadi penyokong
pengetahuan agama saya, pengisi kekosongan batin daya, dan pembatas pergaulan
saya di masa SMA. Beberapa hal yang mampu saya berikan untuk Rohis adalah
menjalankan pengajian rutin setiap jum’at pagi bersama seluruh siswa SMA, mengaktifkan
kelompok Studi Qur’an, mengadakan kegiatan perayaan hari-hari besar Islam, dan
menjalankan dengan sepenuh hati amanah sebagai Wakil Ketua Rohis di tahun
2014-2015.
Setelah tamat SMA, saya melewati perjalanan panjang untuk
dapat melanjutkan studi di perguruan tinggi. Pada Agustus 2015, saya dinyatakan
lolos seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Negeri Jakarta. Masa
Pengenalan Akademik (MPA) Kampus memotivasi saya untuk berperan lebih jauh
dalam memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia tentunya yang berkaitan
dengan fungsi seorang mahasiswa. Dan saya mencoba untuk melakukannya dari
lingkup terkecil, yakni teman-teman dan keluarga. Salah satu upaya yang saya
lakukan adalah bergabung dengan BEM Fisika. BEM fisika merupakan organisasi
yang bergerak di bidang pemerintahan, keilmiahan dan teknologi dengan
berlandaskan kaidah keagamaan. Melalui BEM, saya belajar bagaimana
bermusyawarah, belajar mengasah kepekaan terhadap lingkungan dan orang-orang
sekitar, mengasah kepekaan terhadap masalah yang mungkin timbul. Belajar
disiplin, baik disiplin waktu, disiplin akhlak, maupun disiplin pemikiran. Bergabung
dengan BEM dan bergerak di bidang komunikasi dan informasi membuat saya belajar
banyak seputar media. bagaimana mengelola media, mengelola informasi,
menghindari berbagai isu yang dapat memecah belah organisasi, serta
menjadikannya alat dakwah dengan seoptimal mungkin. Yang saya yakini, setidaknya
sedikit kontribusi yang saya berikan dapat memberikan manfaat untuk orang-orang
sekitar. BEM menjadi wadah pula untuk saya menjalin relasi dengan banyak orang,
baik di dalam maupun luar kampus, BEM menjadi tempat untuk mengasah kemampuan
saya dalam bidang desain grafis, fotografi, maupun videografi.
Saat ini saya pun sedang focus mengembangkan media pembelajaran
e-learning berbasis system MOOC (Massive Open Online Course) bersama
beberapa rekan dan dosen Fisika saya. Besar cita-cita kami dalam menjadikan projek
media ini suatu alat yang dapat menghantarkan system pendidikan di Jakarta bahkan
di Indonesia menjadi lebih maju. Serta dapat terwujudnya suatu ‘smart learning in smart city’.
Saat ini, selain memfokuskan diri pada akademik, projek
kampus, dan BEM, saya juga meluangkan waktu untuk membantu adik-adik SMAN 24 (tempat
saya menuntut ilmu dahulu) sebagai pembimbing ekstrakulikuler KIR di hari sabtu
setiap pekannya. Banyak hal yang rasanya ingin saya bagi untuk adik-adik baik
itu terkait keilmiahan, maupun terkait kemampuan saya di bidang media. Saya
berharap penuh, apa yang saya lakukan dan saya tekuni selama kuliah, baik
perihal akademik maupun non akademik dapat berbuah manfaat untuk banyak orang.
Perihal apa yang saya lakukan di BEM, apa yang saya bagi
untuk teman-teman dan adik-adik saya percaya Allah pasti berikan balasan. Jika harus
ada yang berkorban untuk suatu kemajuan zaman, maka saya ingin menjadi salah
satunya. Jika harus ada yang rela bergerak tanpa bayaran demi cerdasnya suatu
peradaban, maka saya ingin menjadi salah satunya. Sebab hidup untuk orang lain
tentu lebih mulia dibandingkan hidup untuk diri sendiri.
Inilah saya bagi keluarga dan kontribusi yang telah, sedang, dan akan saya berikan untuk Indonesia